BelajarUsaha.com - Jualan cilok merupakan salah satu jenis usaha makanan yang cukup populer di Indonesia.
Cilok sendiri terbuat dari tepung kanji yang dicampur dengan bumbu-bumbu dan dibentuk seperti bola kecil.
Ada beberapa tips sukses dalam menjalankan usaha jualan cilok, seperti memiliki kualitas produk yang baik, memberi harga yang terjangkau, memilih lokasi strategis, dan menggunakan kemasan yang menarik.
Modal awal yang dibutuhkan juga relatif kecil, ada yang dimulai dari Rp 20.000, Rp 48.000, hingga mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Namun, hasil yang didapat dari bisnis cilok cukup menjanjikan, dengan omzet berkisar antara ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah per bulan.
Tertarik untuk bisnis jualan cilok dirumah? Yuk simak tips berikut ini
Untuk memulai usaha cilok, modal awal yang dibutuhkan relatif kecil, tergantung pada skala usaha yang diinginkan. Berikut ini adalah estimasi modal awal dan kebutuhan untuk menjalankan usaha cilok:
1. Modal awal
- Tepung kanji: sekitar Rp 100.000 - Rp 150.000
- Bumbu-bumbu (sawi, bawang putih, bawang merah, garam, lada): sekitar Rp 50.000 - Rp 100.000
- Alat-alat (wadah, sendok, panci, kompor): sekitar Rp 250.000 - Rp 400.000
- Biaya lain-lain (kemasan, gas, listrik, air): sekitar Rp 100.000 - Rp 200.000
Total modal awal yang dibutuhkan untuk usaha cilok adalah sekitar Rp 500.000 - Rp 900.000.
2. Kebutuhan operasional
- Bahan baku (tepung kanji, sayuran, bumbu): sekitar Rp 500.000 - Rp 1.000.000 per bulan
- Kemasan (plastik atau cup): sekitar Rp 100.000 - Rp 200.000 per bulan
- Gas, listrik, air: sekitar Rp 200.000 - Rp 400.000 per bulan
Total kebutuhan operasional yang dibutuhkan untuk usaha cilok adalah sekitar Rp 800.000 - Rp 1.600.000 per bulan.
Namun, estimasi di atas dapat berubah tergantung pada lokasi dan target pasar yang dituju. Selain itu, keuntungan dari usaha cilok relatif tinggi jika bisnis dijalankan dengan baik, yaitu sekitar 30% - 50% dari omzet. Semoga artikel ini dapat membantu!
0 Comments
Posting Komentar